Sabtu, 11 Mei 2019

Cowo misterius

....

Gara-gara mobile legends, kami saling mengenal. Namanya Dika, Ardika Wardana. Ntahlah itu nama asli atau bukan.

Awalnya saat itu dia komentar di salah satu post di laman facebook ku, namun aku mengabaikannya. Lalu tak lama, ia kembali muncul di instagramku, dengan komentar yang sama yaitu "mbak mau barter border ML gak? yg 5000dm". Ntah kenapa saat itu aku terpancing untuk stalk ke profil instagramnya, dan aku langsung tertarik dengan fotonya yang terlihat menawan, tampan, karena alasan itu akhirnya aku merespon komentarnya dengan sedikit menggoda. Singkat cerita, kami pun bertukar id LINE dan melanjutkan komunikasi di aplikasi chatting tersebut.

Mulanya hubungan tersebut terasa biasa saja. Kami sering bertukar cerita tapi sebagian besar mengenai game, dan film Drama Jepang. Chat bisa dibilang lumayan sering, namun jujur saat itu aku merasa bosan karena topik yang kami bahas hampir 90% mengenai game dan itu pure pembahasan game yang sangat serius dan detail. Dia ngetik panjang lebar dengan istilah-istilah yang bahkan rata-rata nyaris tak aku pahami. Namun meski bosan aku tetap merespon chatnya, ntah kenapa, rasanya ada sesuatu yang mengganjal. Membuat dirinya terkesan berbeda dengan kebanyakan cowok lain yang pernah ku kenal melalui sosial media.

Ya, dia beda. Dia gak agresif kayak cowok-cowok lain. Kalo cowok lain yang udah chattingan sama cewek rutin hampir setiap hari, pasti sedikit banyak bakal menyelipkan kalimat gombalan di sela-sela obrolan, namun ia tidak melakukannya sama sekali. Dan jujur, itu membuatku tertarik, penasaran padanya.

Aku tak ingat betul berapa lama waktu yang kami lewati saat itu hingga akhirnya obrolan mulai memiliki perubahan topik, tak lagi 90% game. Singkat cerita, akhirnya aku tau bahwa dia salah satu tipe cowok introvert, dia yang ngasih tau. Setelah itu aku jadi rajin browsing tentang cowok introvert di internet, tersadar betapa akhu sangat penasaran padanya.

Sejauh itu, semua masih terasa biasa saja. Meski rasa penasaranku padanya semakin hari semakin besar, tapi tetap tak ada yang spesial. Namun semua berubah saat suatu hari dia mulai menceritakan hal hal yang tergolong privasi dalam hidupnya. Saat itu, aku merasa seperti korban artikel: salah satu artikel yang kubaca mengatakan bahwa 'jika seorang introvert menceritakan hal-hal yang berbau privasi kepada seseorang, berarti seseorang itu istimewa'. Detik itu juga, suasana hatiku berubah.

Mungkin disini kesalahan pertamaku, aku begitu bodoh mengira bahwa dia menganggapku istimewa.

Tak lama, aku pun sadar bahwa aku mulai menyukainya. Muncul keinginan untuk bertemu sapa dengannya, untuk memeluknya, menggenggam tangannya. Namun sayangnya, jgn kan bertemu, untuk teleponan saja ia menolak karena alasan malu, sangat menarik.


(Duh lanjutin gak ya.....msh gantung ceritanya😂😂😂blm dpt endingnya...wkwkwkwkwkwwkw)


FOLLOWERS