Sabtu, 21 Januari 2012

Meet Sang Mantan

Aku terdiam sejenak. oh tidak! Baru saja aku memimpikannya semalam, dan hari ini secara tak disangka-sangka aku bertemu dengannya! Tak bertemu sih,, hanya sekedar tak sengaja melihatnya ada 'disana'. Ah, apa ini kuasa Tuhan yang hendak menyatukan kami kembali?? Hus ! sebaiknya aku tak berharap yang tak pasti.

Aku tak rela mengedipkan mata walau hanya sepintas. Kuperhatikan muluk-muluk pria berpakaian formal yang ada di seberang jalan itu. Sepertinya dia juga baru pulang kerja, sama sepertiku. Loh, dia kerja di Jakarta juga??.



Ah!! Rasanya ingin segera kuseberangi jalan raya yang penuh dengan kendaraan lalu-lalang ini. Ingin kuhampiri pria itu. Ingin kupeluk, kucium, kudekap erat! Betapa aku merindukannya! Tapi tidak ah,, semua antara ku dan dia tinggallah kenangan. Kini dia bukanlah milikku lagi dan entahlah apa selama ini ia masih mengingatku?

Kukendurkan tekatku untuk menghampiri pria berkulit sawo matang itu. Lebih baik kuperhatikan dia dari kejauhan saja, di balik lalu-lalangnya kendaraan-kendaraan di tengah jalan yang saat ini sedang memisahkan kami.

Kualihkan pandangan ke kanan. Mataku mulai mencari-cari. Ah, tak satupun terlihat Kopaja 502 disana. Itu artinya aku harus menunggu lagi. Sementara itu kendaraan yang lalu-lalang semakin padat, membuatku semakin sulit untuk memerhatikan pria di seberang jalan itu. Dasar Jakarta!.

Tiba-tiba saja pikiranku terdampar ke masa lalu. Terbayang olehku saat-saat pertama aku dan pria di seberang jalan itu berkenalan, di kelas itu, 3 tahun lalu.. Aku masih ingat saat itu ia bukan cowok ramah, tapi amat cuek!

Setelah 1 semester berteman di dunia putih abu-abu, akhirnya timbullah cinta diantara kami. Entahlah bagaimana bisa, aku tak ingat detailnya mengapa waktu itu kami bisa saling mencintai. Yang jelas aku tak lupa saat itu kami memang saling mencintai. Bahkan aku sadar bahwa sampai saat ini, setelah 2 tahun tak pernah bertemu, aku tau aku masih menaruh rasa padanya. "Arif, andai kau tau aku masih mencintaimu....", batinku. LEBAY!

Kembali kususutkan ingatanku ke masa lalu. Muncullah pandangan-pandangan pahit manis kisah cinta kami. Mulai dari pacaran di kelas, kantin sekolah, perpus, koridor, makan bareng, buat tugas bareng, buat PR bareng, bahkan pernah dihukum pun bareng ! Hahaha, aku tergelak. Benar-benar indah dan konyol, rasanya ingin kuulangi lagi!

Namun kusadari mendadak hatiku pilu, bisa kurasakan wajahku tertekuk lesu ketika tiba-tiba kuingat saat-saat dimana dia bilang PUTUS! Sementara saat itu aku masih sangat menyayanginya.

Aku ingat betul, saat itu tanggal 1 Januari 2008. Ya! Happy New Year!. Dan kisah cintaku berakhir tepat dengan berawalnya tahun 2008. Tentunya saat itu semarak tahun baru tak dapat mengalahkan semarak kehancuran hatiku. Sementara itu Arif terlihat sungguh-sungguh untuk berakhir denganku. Ah, mungkin memang dari awal dia tak sungguh-sungguh mencintai aku!!

"Melayu! Melayu! Melayu!!", teriakkan kernet Kopaja 502 membuyarkan lamunanku. Sudah berapa lama aku terdampar di masa lalu?


Aku mencoba menyadarkan diri. Sekarang aku harus pulang karena waktu sudah hampir maghrib. Secepat kilat kualihkan pendangan ke seberang jalan. Dan pria itu masih disana, namun tak seperti 15 menit yang lalu ketika ia masih berdiri sendiri, sekarang sudah ada seorang gadis cantik disebelahnya, menggandeng tangannya. Hatiku kian pilu.

Mungkin ini kuasa Tuhan yang hendak menyadarkan aku bahwa sudah saatnya bagiku untuk mencari penggantinya, benakku dalam hati.


"Melayu, Neng?", kernet itu berteriak tepat dihadapanku. Aku tersontak dan berhenti menatap keseberang.

"Iye, bang!", sigap aku melangkah masuk ke dalam bus tersebut. Syukurlah masih ada satu bangku yang kosong disebelah seorang pria yang,,, Oh tidak!! Dia...

"Arini??",
"Dhani??",

Oh, Tuhan! Ada apa dengan hari ini?? Kenapa lagi-lagi aku bertemu dengan mantan kekasihku?!

~The End~

(Jakarta, 07 Oktober 2011)


*Baca juga yah cerpen lainnya klik disini

4 komentar:

thanks for read and please leave a comment :)

FOLLOWERS