Terkadang, untuk menemukan cinta itu mudah, untuk
mendapatkannya pun mudah, namun untuk mempertahankannya sulit.
Cinta bisa hadir pada siapa saja, kapan saja, dimana saja,
dalam keadaan yang seperti apa saja, dan dikarenakan alasan apa saja. Cinta itu
tak bisa diprediksikan. Kita gak akan pernah tahu pada siapa cinta itu akan
muncul, kapan, dimana, dan bagaimana, begitupun jika cinta itu menghilang, kita
gak akan bisa menebak.
Yang aku ketahui, ada beberapa cara atau alasan hadirnya
cinta di hati seseorang, simple, semua dimulai dari adanya perkenalan. Seperti
kata pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’ ,
begitulah cinta, tak akan muncul sebelum kita mengenal ‘dia’ .
Cinta sering muncul diantara mereka-mereka yang berteman.
Dalam hal ini kita artikan pertemanan itu bisa saja teman nongkrong, teman
main, teman sekolah, teman kampus, teman kursus, teman di organisasi tertentu,
dan pertemanan-pertemanan lainnya yang pastinya mereka saling mengenal.
Kenapa bisa ada cinta dalam suatu pertemanan? Biasanya
diawali dengan ‘komunikasi’. Semakin sering seseorang berkomunikasi dengan
temannya, itu akan membuatnya semakin mengenal temannya tersebut. Menyebabkan
hubungan semakin akrab, klop, kompak. Komunikasi sangat mempengaruhi
bertahannya suatu pertemanan, jika komunikasinya baik maka pertemanan itu pasti
akan awet dan asik untuk dijalankan. Begitu juga sebaliknya, jika komunikasinya
buruk maka pertemanan itu akan biasa-biasa saja dan cenderung ‘berakhir’.
Setelah adanya komunikasi, menyebabkan pertemanan semakin
akrab, dan keakraban itu akan memunculkan rasa nyaman diantara kedua pihak yang
berteman. Rasa nyaman membuat seseorang akan merasa senang, dan maunya
sama-sama terus. Maunya apa-apa sama dia, sedikit-sedikit bareng dia, ya
pokoknya gitu deh. Rasa nyaman membuat pertemanan semakin kuat dan mulai ke
jenjang ‘membutuhkan’.
Apa itu ‘jenjang membutuhkan’? Seperti apa dan bagaimana?
Cukup jelas sih sebenarnya, membutuhkan ya artinya ‘butuh’.
Butuh yg dimaksudkan disini berhubungan dengan psikologis seseorang. Seperti
yang sudah disebutkan tadi, rasanya mau bareng sama dia terus, sedikit-sedikit
sama si dia, kalau ingin jalan-jalan maunya sama dia. Semua kegiatan hidup
terasa lebih asyik, lebih indah, lebih menyenangkan jika dilakukan bersama si
‘dia’.
Nah, tanpa disadari, rasa nyaman dan butuh itu perlahan
menimbulkan rasa sayang. Tahu kan apa dan bagaimana rasa sayang itu? Pastinya
semua orang sudah pernah merasakannya. Rasa sayang akan memunculkan rasa ingin
menjaga, melindungi, dan membahagiakan orang yang kita sayang. Dan rasa sayang
itu pun akhirnya berujung dengan rasa ingin memiliki. Inilah cinta, dimana
seseorang menyayangi dan memiliki hasrat untuk ‘memiliki’…..
Saat sudah seperti ini, biasanya kedua pihak yang berteman
tersebut akan melanjutkan hubungan mereka ke suatu hubungan yang lebih identik
dengan cinta, ‘pacaran’. Tapi pertemanan seperti ini bisa berlanjut ke jenjang
pacaran jika kedua pihak merasakan hal yang sama. Jika hanya satu pihak yang
merasakan langkah-langkah pertumbuhan cinta tersebut, biasanya pertemanan akan
usai jika pihak tersebut menyadari hanya dia yang merasakan cinta.
So, berhati-hatilah dalam pertemanan :)
2. Persahabatan
2. Persahabatan
Cinta yang muncul diantara mereka yang bersahabat.
Persahabatan itu sifatnya lebih kental dari pada pertemanan.
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam suatu persahabatan namun tak bisa
dilakukan dalam suatu pertemanan biasa. Kenapa? Karena persahabatan itu hamper
menyentuh ‘kekeluargaan’. Dalam posisi sebagai sahabat, pastinya kedua pihak
yang bersahabat tersebut sudah tahu dan memahami hampir 99% baik sifat,
kepribadian, sikap, perilaku, kehidupan, kekuranan serta kelebihan dari
sahabatnya tersebut. Disini cinta lebih beresiko untuk hadir karena diantara
kedua pihak yang bersahabat mereka bukan lagi saling kenal, namun sudah ‘sangat
mengenal satu sama lain’.
Dalam suatu persahabatan, mengenai baiknya komunikasi, rasa
nyaman dan rasa sayang pastinya memang sudah ada diantara kedua pihak yang
bersahabat tersebut. Namun hal-hal tersebut belum cukup untuk menimbulkan
cinta, karena memang hal seperti itu sudah biasa di dalam persahabatan.
Lalu apa yang bisa menimbulkan cinta diantara mereka?
Jawabannya simple, ‘rasa kagum’.
Kagum yang dimaksud adalah ketika seorang sahabat merasa
bahwa apapun yang ada pada sahabatnya itu terlihat ‘indah’. Tak ada sisi
negative yang muncul, semuanya positif. Kenapa bisa seperti itu? Karena
persahabatan itu gak simple. Banyak yang mereka lalui bersama, banyak yang
mereka alami, banyak pula yang mereka ketahui satu sama lain. Rasa kagum itu
membuat mereka tertarik, dan timbullah rasa ingin memiliki yang membuatnya
ingin lebih dari sekedar bersahabat.
Saat cinta mulai hadir di kedua atau salah satu pihak yang bersahabat
tersebut, mereka akan menyadari hal itu. Ketika sudah cinta, rasa sayang, rasa
nyaman, rasa peduli, sikap, dan sebagainya akan mengalami perubahan dari yang
bersifat ‘biasa’ menjadi ‘luar biasa’. Disaat sudah seperti ini, biasanya
meskipun hanya satu pihak yang merasakan cinta, pihak yang tidak merasakan akan
bersedia untuk menginjak jenjang pacaran. Kenapa? Karena ia tahu bahwa ia
bahagia bersahabat dengan sahabatnya itu. Jika bersahabat saja dia mereka bisa
bahagia, kenapa pacaran tak bisa?
98% dari orang-orang yang
mengalami hal seperti ini akan melanjutkan hubungan ke jenjang pacaran, kenapa?
Karena mereka yakin bahwa mereka bisa bahagia bersama :)
Masih ada beberapa factor lagi penyebab Jatuh cinta, antara
lain
- Faktor Fisik
- Perjodohan
- Terpaksa
- Permusuhan
- Dll
Tapi untuk sementara segini dulu yah, lagi males ngetiknya
sih hihihi….
*to be continued*
Nantikan “The Ways you should Fall in LOVE – part.2 “ :D
not bad... lumayan...
BalasHapusthanks komentarnya :)
Hapus