Minggu, 18 November 2012

Penghianat Bodoh

Namaku Tania, biasa dipanggil Nia. Setidaknya itu panggilan akrab dari sahabatku yang sangat aku sayangi. Tiwi.


Aku dan Tiwi sudah bersahabat sejak kelas 1 SD, dan sampai sekarang kita gak pernah pisah. Selalu bersekolah di sekolah yang sama. Dan sekarang kita sudah kelas 3 SMA.


Layaknya persahabatan lain, tak ada rahasia antara aku dan Tiwi. Segala hal apapun kita selalu berbagi. Baik itu tentang keluarga, maupun kisah cinta. Benar-benar tak ada yang kami tutup-tutupi. Pokoknya gitu deh, aku sayang sahabatku. Indahnya persahabatan kami, benar-benar indah hingga rasanya tak ingin perasahabatan ini diganggu-gugat oleh siapapun.



Semua baik-baik saja, sebelum akhirnya Tiwi jadian dengan seorang cowok bernama Ryo. Cowok itu sekelas sama aku dan Tiwi. Ryo merupakan ketua kelas dan Tiwi adalah sekertaris kelas kami. Mereka memang dekat, dan mereka cocok. Ryo cakep dengan kulit putih dan lesung pipi di wajahnya, begitupun Tiwi, cantik dengan kepribadiannya yang cukup menarik.


Aku senang ketika mengatahui Ryo dan Tiwi jadian. Hanya saja aku sedikit takut. Aku takut Tiwi akan terlalu sibuk dengan pacarnya nanti, kemudian mengabaikan aku.


Setelah 1 bulan mereka jadian, hal yang kutakutkan pun terjadi. Tiwi mulai sibuk dengan kisah percintaannya sendiri. Sesekali ia mulai cuekkin aku. Dan tak jarang ia lebih mementingkan Ryo daripada aku. Aku cemburu! Dulu Tiwi selalu ada untukku, tapi sekarang………. Ah sudahlah, aku harus belajar menerima kenyataan bahwa memang kini Tiwi sudah punya pacar.


Sampai akhirnya suatu hari.... Ryo dan Tiwi bertengkar gara-gara sesuatu yang aku gak tau kenapa. Waktu itu tiba-tiba Ryo menghubungi aku, ngajak ketemuan, katanya mau ngebahas sesuatu soal Tiwi. Katanya PENTING! Tapi jangan sampai Tiwi tau soal pertemuan ini.


Karena katanya PENTING, akhirnya aku turuti apa kata Ryo. Kita ketemuan diam2-diam tanpa sepengetahuan Tiwi. Waktu itu sebnarnya aku ngerasa bersalah karena tak memberitahu Tiwi mengenai pertemuan ini.

Aku dan Ryo ketemuan di sebuah Mall. Waktu itu dia,, cakep banget!! Penampilannya beda dari biasanya. Aku sempat kaget dengan penampilannya yang menurutku cukup maksimal. Jujur saja, ia membuatku tertarik.
Setelah ketemu, Ryo menyapaku dengan senyuman. Gak munafik deh, dia itu emang cakep. Beruntung Tiwi bisa jd pacarnya.


Tapi anehnya, tampang Ryo saat bertemu aku biasa-biasa saja. Tak ada tersirat kesedihan / kegalauan di wajahnya. Padahal kan katanya lagi bertengkar sama Tiwi. Tapi kenapa dia terlihat baik-baik saja?


"Makasih ya udah mau datang, kirain lo gak bakalan datang.." Kata Ryo.

"Apapun yang menyangkut sahabat gue, gak mungkin gue abaikan, Yo" kataku, kemudian Ryo tersenyum, membuatku rasanya ingin meleleh. Kekasih sahabatku ini memang benar-benar manarik.


"Langsung to the point aja, lo mau bicara soal apa? Ada apa antara lo dengan Tiwi?? Dan kenapa lo gak mau Tiwi tau tentang pertemuan kita hari ini?" Tanyaku.


"Duh Tania, lo itu kaku banget ya. Mending sekarang kita makan dulu, gimana??" Ajak Ryo. Dan aku tak menolak, jam 7 malam, emang waktunya makan malam sih.


Dan malam itu berakhir begitu saja, sementara itu Ryo gak cerita apapun soal dia dan Tiwi. Kita cuma makan, terus main di TimeZone, ice skating, dll.


Walaupun agak bingung, tapi jujur saja aku senang! Siapa sih yang gak senang diajak main, makan, sama cowok secakep Ryo??

Ya ampun, sadar Tania! Dia kan pacar sahabat lo sendiri!!


Sejak pertemuan malam itu, aku dan Ryo jadi semakin ‘dekat’, kami sering SMSan, teleponan, BBMan, dan semua itu tanpa diketahui oleh Tiwi.

Perlahan tapi pasti, kusadari aku mulai menyukai Ryo! Gak seharusnya seperti ini. Ryo itu pcarnya Tiwi, sahabatku sejak kecil! Tapi hati ini...

Hati gak bisa bohong.. Aku mencintai Ryo..
Tiwi,, maafkan aku..


***

3 bulan sudah aku menjalin hubungan diam-diam dengan Ryo dibelakang Tiwi. Aku menikmati semua ini. Seperti yang dijanjikan Ryo, semua akan baik-baik saja.


Sampai akhirnya saat malam valentine kemarin. Tiwi mulai curiga ada sesuatu yang kusembunyikan darinya. Malam itu, di sebuah pesta yang diadakan oleh salah satu teman kami, Ryo melakukan kesalahan yang fatal.

Ryo datang ke pesta tersebut bersama Tiwi, dan aku datang sendiri. Saat di pesta, kita ketemu dan ngobrol seperti biasa. Dan saat ada kesempatan, Ryo mulai nakal


Saat Tiwi lengah, Ryo diam-diam mengajakku ke tempat yang agak sunyi di sela-sela pesta valentine tersebut. Dan betapa senangnya aku ketika dia ngasih aku cokelat. Jujur aku senang banget. Ryo adalah cowok pertama yang ngasih aku coklat di hari valentine. Ini membuatku semakin sulit untuk melepaskannya.


Dan malam itu, Ryo menciumku. Mencium bibir ini. Itu adalah ciuman pertamaku. Dan aku, bahagia…….

Saat aku dan Ryo sedang menikmati ciuman pertama kami, betapa memalukan ternyata Tiwi melihat apa yang sedang kami lakukan. Tiwi melihat hal indah yang kualami bersama kekasihnya itu.


"Nia?!", suara Tiwi terdengar parau. Aku dan Ryo terdiam. Ryo menatap Tiwi dengan wajah cemas, takut, ya seperti maling yang ketahuan sedang mencuri. Panik.


Tiwi menangis saat itu juga, aku bisa melihat airmatanya menetes. Tapi saat Ryo ingin menghampirinya, aku malah mencegah! Seolah-olah tak ingin Ryo pergi dariku.


Tiwi kaget saat melihatku menahan Ryo agar tetap berada di dekatku.Kugenggam erat tangan Ryo. Dalam hati ini rasanya aku benar-benar Gila!

Aku sudah terlalu mencintai RYO!


Kusadari saat itu Tiwi terlihat benar-benar terpukul, ia lagsung pergi begitu saja. Dan Ryo tak berkutik sedikitpun karena aku menggenggam tangannya sangat erat.

Kusadari, aku benar-benar sudah jahat pada Tiwi. Namun mau bagaimana lagi? Aku pun mencintai Ryo, aku tak mau kehilangan Ryo!


"Nia, lo kenapa sih?? Lo gak liat tadi itu Tiwi,,,"

"Udah biarin aja! Mungkin emang sudah saatnya dia tau soal hubungan kita!" bentakku pada Ryo.

"apa?? Lo gila ya?” Ryo menatapku seolah-olah ingin menerkamku. Aku tak tau apa yang ada dalam pikirannya.


Malam itu aku kacau.

"Yo, lo cinta kan sama gue!? Yaudahlah, biarin aja dia tau. Dan gue mau lo putusin dia!" Ryo terlihat tak percaya dengan kata-kataku tersebut.


Dan Ryo menuruti apa kataku. Ia tak mengejar Tiwi, ia tetap berada di dekatku, kemudian memelukku. Malam itu juga, aku merasa Ryo adalah milikku seutuhnya.


Malam itu berakhir begitu saja. Meskipun ada sedikit perasaan bersalah pada Tiwi, tetap saja aku lebih merasa bahagia karena akhirnya Ryo menjadi milikku seutuhnya.


Aku tau ini gila, aku tau ini tak wajar, aku tau aku salah. Apa yang kulakukan pada Tiwi sudah benar-benar kelewatan. Tapi aku tak dapat melawan hati ini. Aku mencintai Ryo!

***

Keesokkan harinya di sekolah, Tiwi gak masuk. Tak ada kabar apapun dari Tiwi, dan aku mulai tak peduli dengannya. Yang ada di pikiranku sekarang cuma 1, RYO!


Selama seminggu, Tiwi tak ada kabar. Aku tak peduli. Seisi sekolah mulai bertanya-tanya padaku ada apa antara aku dan Tiwi, tapi tak pernah kujawab.


Setalah beberapa minggu tanpa kabar, akhirnya aku mendapat berita dari wali kelas kami bahwa Tiwi pindah sekolah.

Gila aja, padahal sebentar lagi UN!! Dia malah pindah sekolah. Tapi ya, bodo amet lah, yang penting sekarang Ryo pacarku. Aku bahagia….


Waktu berlalu begitu cepat. Ujian Nasional pun sudah berlalu. Aku lulus, kami lulus. Dan hubunganku dengan Ryo masih baik-baik saja. Meskipun beberapa hari terakhir ia terlihat sedikit aneh, seperti ada yang disembunyikan. Namun aku tak begitu peduli karena menurutku yang penting dia milikku, sampai detik ini dia masih pacarku….

Sampai suatu hari, tiba-tiba Tiwi datang ke rumahku.


Aku kaget melihatnya sudah ada di kamarku. Ia duduk di ranjangku, mengenakan kaos oblong berwarna putih, tersenyum. Cantik… sahabatku ini memang cantik.

Ah, apa aku masih pantas disebut sahabatnya?

Dan jujur saja, melihat Tiwi tersenyum, aku langsung merasa bersalah! Tapi aku mencoba mengabaikan rasa bersalahku. Lgsung saja kutanyakan padanya, mau apa dia datang ke rumahku.


"Tiwi? Apa kabar? Tiba-tiba ngilang, sekarang muncul disini. Ada perlu apa?", tanyaku dengan sedikit canggung.

Tiwi masih tersenyum. "hai Nia. Gue kangen sama lo.."

Kangen? Ya Tuhan, Tiwi Kangen sama aku? Tiwi kangen sama orang yang sudah merusak hubungannya dengan Ryo???

Tiwi, lo itu ! Ahhhh aku benar2 merasa terpukul mendengar ucapan Tiwi tersebut.


"Gue juga kangen sama lo, Wi..", air mataku ingin menetes, akan menetes.. Yah ! Menetes sudah! Aku menangis di hadapan Tiwi yang tersenyum?!


Tiwi langsung memelukku, dan airmataku pun tumpah dengan seketika. "Maafin gue ya Nia, harusnya gue gak ngilang gitu aja.. " .. Ucap Tiwi..


Aku kaget, ya ampun Tiwi, harusnya yg minta maaf kan Gue??! "Wi, gue .. Gue bener2.."

"sudah, gak usah bahas soal itu, gue udah gak peduli lagi kok"


Tiwi menatap mataku, lalu berkata lagi.. "Nia, malam itu, sebenarnya gue bukan kaget melihat kenyataan bahwa Ryo selingkuh sama lo. Mengenai Ryo, gue bisa paham. Cowok jaman sekarang mana ada yang bisa %100 setia. Apalagi kalau deket cewek cantik kaya lo..", aku terdiam mendengar tiwi menuturkan kata-katanya.


"Waktu itu, yang bikin gue gak percaya, yang bikin gue benar-benar kaget. Kenapa cewek itu harus lo?? Kenapa harus sahabat terbaik gue???" aku terenyah, dadaku terasa sesak.


"Gue sempat berharap malam itu cuma mimpi. Gue berharap semua itu gak pernah terjadi. Gue gak mau lo ngelakuin semua itu, gue gak mau tania... lo itu sahabat terbaik gue. Sahabat terbaik yang pernah gue miliki" intonasi Tiwi datar, suaranya terdengar miris namun tegar.


Aku menangis, airmataku kian menetes. Sekarang aku merasakan penyesalan yang sedalam-dalamnya.. Tiwi sahabat terbaikku, tega aku menyakitinya.. aku benar-benar jahat!


"Nia, kalo emang lo benar-benar cinta sama Ryo. Gue rela kok. Apa sih yang gak buat sahabat terbaik?" Tiwi mulai meneteskan airmata, sambil tetap tersenyum.


"Bagi gue, gak ada yang lebih penting daripada kebahagiaan seorang sahabat. Meski lo tega nyakitin gue, tetap aja lo itu sosok yang pernah mengindahkan hidup gue" lanjut Tiwi.


Spontan aku langsung memeluk Tiwi. "Wi, maafin gue!!" Airmataku tumpah.

"lo gak perlu minta maaf, gue uda maaffin kok" Tiwi tetap tersenyum dan mengusap airmata yang menetes di pipinya.


"Tapi kenapa waktu itu lo langsung pergi, terus ngilang gitu aja, Wi?” tanyaku sedikit membentak.

"karena itu kebahagiaan Lo. Jawab jujur, lo senang kan bisa memiliki Ryo seutuhnya?” pertanyaan ini membuatku rasanya ingin membenturkan kepala ke tembok.


Ya Tuhan, Tiwi bahkan tau soal itu. Soal betapa aku senang karena bisa memiliki Ryo seutuhnya. Rasanya aku benar-benar tak percaya bahwa aku sudah sejahat itu pada Tiwi, Tiwi sahabatku sejak SD!


"Nia, skrg lo denger gue baik2.." Nia menatapku serius.. "Sekarang lo temui Ryo di rumah orangtuanya, ada sesuatu yang harus lo ketahui soal dia.." Lanjut Tiwi.. Aku jadi penasaran.


"Yaudah, kita pergi bareng ya Wi,, gue juga mau minta supaya Ryo minta maaf sama lo.."

"sorry gue ga bisa..."

"loh knapa??"


"Udah, mending sekarang lo buruan mandi! Jangan sampai telat. Pokoknya hari ini juga lo harus ke rumahnya Ryo!" Tiwi memaksaku, dan aku pun berlalu ke kamar mandi. Aku penasaran, ada apa dengan Ryo?


Seusai mandi, Tiwi sudah tak ada di kamarku. Ahh !! Aku benar-benar kesal.. Mana aku gak tau no hp barunya..

Setelah mengenakan pakaian, aku langsung keluar kamar. Dan ketemu sama Mama yang sedang membaca majalah di ruang tamu.


"Ma, Tiwi udah balik ya?" Aku langsung nanya ke Mama, tapi mama malah terlihat bingung... "Ma, jawab donk.. Tiwi mana?"


Mama menatapku serius, "Tiwi temen kamu yang dari SD itu?"

"iya ma, Tiwi sahabat aku yang itu… siapa lg?"

"Nia, dia kan udah gak ada...?"

Hah??!

"Gak ada gimana? Maksud Mama apaan sih?!"


"Nia, kamu lupa? Dia kan kecelekaan pesawat 2 hari sebelum kamu Ujian Nasional. Waktu itu mama kan sudah bilang sama kamu?"

Ya ampun.. Aku lupa.. Sumpah aku gak ingat soal apa yang barusan mama bilang.

"Ma, jadi Tiwi yang waktu itu mama bilang, itu adalah Tiwi sahabat aku??" Aku panic.


Mama terlihat was-was..

"Gak, mama pasti bohong! Tadi Tiwi ada disini, Ma! Dia bareng aku. Tadi aku sempat peluk dia, Ma!! Mama jangan main-main donk! Gak lucu!" aku histeris, air mataku kembali menetes. Masih dalam keadaan tak percaya.


Mama memelukku. Aku bingung.

Dulu memang sebelum UN mama pernah bilang ada salah satu temanku yang meninggal karena kecelakaan pesawat, tapi aku tak sadar jika yang di maksud mama saat itu adalah Tiwi. Mungkin karena saat itu aku terlalu sibuk dengan Ryo. Hingga mengabaikan banyak hal…..


Kemudian kurasakan kepalaku pusing, canda tawa, senyum, serta tangis Tiwi yang kulihat dikamar tadi, bahkan pelukkan Tiwi, semua terasa terlalu nyata! Semua terbayang jelas dipikiranku!!

Jadi yang di kamarku tadi..


Air mataku lagi-lagi tumpah di pelukan mama...

Betapa bodohnya aku!! Semua gara-gara aku! Andai perselingkuhan itu tak pernah terjadi.. Tiwi gak perlu pindah sekolah, ia gak perlu naik pesawat keluar negri. Dan pastinya kecelakaan itu gak akan dia alami!! Semua gara-gara aku !

Aku menyesal !! Sangat!!  Tiwi sekarang sudah tak ada!! Bodoh!

"Mama , aku benar-benar ngerasa bersalah sama Tiwi!!", mama memelukku.


"Nia sayang, tapi apa benar tadi kamu bicara sama Tiwi?"

"benar ma.. Tadi dia ada di kamar aku..." Isak tangisku kian menjadi-jadi..


"Itu pasti... Hmmm.. Nia, apa dia menyampaikan pesan? Atau sesuatu??" Tanya mama, aku pun ingat.. Tiwi memintaku untuk menemui Ryo.


"Ma, aku harus pergi skrg...", aku melangkah mendekati pintu, tapi kepalaku semakin pusing.. Tak lama kemudian aku tak sadarkan diri....

****


Saat kubuka mata, aku sudah terbaring di ranjang rumah sakit. Mama bilang aku tak sadarkan diri selama 2 hari. Aku memperhatikan ruangan tempatku dirawat, dan kulihat sudah ada teman kuliahku disini, tanpa Tiwi.


Tapi dimana Ryo?? Apa dia gak tau kalau aku masuk rumah sakit? "Ma, Ryo mana?", tanyaku pada mama..


Mama menatapku sayu. Begitu juga dengan teman-temanku. Mereka menatapku dengan tatapan tak tega. Ada apa lagi ini??

"Nia sayang, kamu yang sabar ya..." Mama memelukku.


"Ada apa ma? Ini kenapa sih?? Ryo mana??!"

"Ryo sudah menikah dengan orang lain sayang.." Jawab mama. Dan aku lagsung, tertawa.

"Hahahaaa! Mama apaan sih gak lucu".


Aku tertawa, tapi kenapa yang lain tidak.. ?

"Ma, ini becandakan? Gak mungkin Ryo nikah dengan orang lain. Pacarnya itu aku, Ma!"

Mama terdiam, kemudian aku menatap ke arah teman-temanku. "Tolong jelasin ke gue!! Ini bohong kan?! Ryo itu pacar gue!!" Aku membentak mereka.


Mama memelukku lagi.. "Nia sayang, Ryo itu brengsek!! Dia sudah menghamili anak gadis orang!! Mama bersyukur bukan kamu gadis yg dihamili itu…" aku terdiam heran.


"Di hari kamu bertemu dengan Tiwi kemarin, Tiwi memnita kmu untuk menemui Ryo di rumahnya, kan? Itu agar kamu bisa melihat lagsung pernikahannya...", lanjut mama. "Tiwi mau tunjukkin ke kamu bahwa Ryo itu bukan cowok baik-baik sayang",, aku menangis tak percarya.

"Mama ini bohongkan???" Airmataku menetes.


Aku bener-benar merasa bodoh!!

Inilah akhir dari pengkhianatanku!!
Persahabatanku hancur, Tiwi pergi untuk selamanya.. Dan Ryo menikah sama orang lain? BODOH!!!!!!


‘Tiwi maaffin aku………..’





~the end~

baca cerpen lainnya disini ;)

19 komentar:

  1. sumpah, neh cerpen kayak gw bgd, tpi gk sampe meninggal temen gw .

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. duh cwok kok nangis? wkwkwkw
      tq uda baca yah ^^

      Hapus
  3. ceritanyaa bagus bgt,, sediih...ikutan nangis :'(

    BalasHapus
  4. mengharukan skali ....
    rin pengen lho , curhat sm km trs di jadiin cerpen :)
    rin follback twitter aku geh :)

    ditunggu cerpen2nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks uda baca ya ^^
      kamu twitternya apa :) nanti aku followback....

      Hapus
    2. indit_comel
      hahahahahahha,,, ayooo kpn nie cerpen barunya di buat lg??????
      sukaaa skali :)

      Hapus
    3. uda aku follow tuh ^^ konfirmasi yah :)
      ntar kalo ada bakal segera aku post ;)

      Hapus
  5. sedih bgt tuh critanya.....jd sangkin sedihnya...tak sengaja air mata menetes....

    BalasHapus
  6. Wah, emang cerpen2mu bagus nie, follback gw donk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. tq uda baca :) boleh.... Apanya nih yg mau di folback :p

      Hapus
    2. Follback twitterQ
      a_lamurod

      Hapus
  7. u,u bagus. Aku suka.
    Boleh follback aku lewat twitter ga?
    @FanNariza
    Kenapa ga bikin novel? Tulisanmu bagus. Oh ya, sekedar info, mungkin kamu dah tau. Follow @divapress01 di situ ada lomba membuat novel jepang *kalau ga salah* sama novel fantasy. Ikut ya. Kuharap kau menang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih infonya fana :D
      novel jepang aku gak ngerti gimana buatnya hehehehehe

      mention aja ntar aku folback di twitter :)

      Tq udah baca yah ^^

      Hapus
  8. Gila keren bgt cerpen nya:(

    BalasHapus
  9. Gila keren bgt cerpen nya:(

    BalasHapus

thanks for read and please leave a comment :)

FOLLOWERS