Namaku Tania, biasa dipanggil Nia. Setidaknya itu panggilan
akrab dari sahabatku yang sangat aku sayangi. Tiwi.
Aku dan Tiwi sudah bersahabat sejak kelas 1 SD, dan sampai
sekarang kita gak pernah pisah. Selalu bersekolah di sekolah yang sama. Dan
sekarang kita sudah kelas 3 SMA.
Layaknya persahabatan lain, tak ada rahasia antara aku dan
Tiwi. Segala hal apapun kita selalu berbagi. Baik itu tentang keluarga, maupun
kisah cinta. Benar-benar tak ada yang kami tutup-tutupi. Pokoknya gitu deh, aku
sayang sahabatku. Indahnya persahabatan kami, benar-benar indah hingga rasanya
tak ingin perasahabatan ini diganggu-gugat oleh siapapun.
Semua baik-baik saja, sebelum akhirnya Tiwi jadian dengan
seorang cowok bernama Ryo. Cowok itu sekelas sama aku dan Tiwi. Ryo merupakan
ketua kelas dan Tiwi adalah sekertaris kelas kami. Mereka memang dekat, dan
mereka cocok. Ryo cakep dengan kulit putih dan lesung pipi di wajahnya,
begitupun Tiwi, cantik dengan kepribadiannya yang cukup menarik.
Aku senang ketika mengatahui Ryo dan Tiwi jadian. Hanya saja
aku sedikit takut. Aku takut Tiwi akan terlalu sibuk dengan pacarnya nanti,
kemudian mengabaikan aku.
Setelah 1 bulan mereka jadian, hal yang kutakutkan pun
terjadi. Tiwi mulai sibuk dengan kisah percintaannya sendiri. Sesekali ia mulai
cuekkin aku. Dan tak jarang ia lebih mementingkan Ryo daripada aku. Aku
cemburu! Dulu Tiwi selalu ada untukku, tapi sekarang………. Ah sudahlah, aku harus
belajar menerima kenyataan bahwa memang kini Tiwi sudah punya pacar.
Sampai akhirnya suatu hari.... Ryo dan Tiwi bertengkar
gara-gara sesuatu yang aku gak tau kenapa. Waktu itu tiba-tiba Ryo menghubungi
aku, ngajak ketemuan, katanya mau ngebahas sesuatu soal Tiwi. Katanya PENTING!
Tapi jangan sampai Tiwi tau soal pertemuan ini.
Karena katanya PENTING, akhirnya aku turuti apa kata Ryo.
Kita ketemuan diam2-diam tanpa sepengetahuan Tiwi. Waktu itu sebnarnya aku
ngerasa bersalah karena tak memberitahu Tiwi mengenai pertemuan ini.
Aku dan Ryo ketemuan di sebuah Mall. Waktu itu dia,, cakep
banget!! Penampilannya beda dari biasanya. Aku sempat kaget dengan
penampilannya yang menurutku cukup maksimal. Jujur saja, ia membuatku tertarik.
Setelah ketemu, Ryo menyapaku dengan senyuman. Gak munafik
deh, dia itu emang cakep. Beruntung Tiwi bisa jd pacarnya.
Tapi anehnya, tampang Ryo saat bertemu aku biasa-biasa saja.
Tak ada tersirat kesedihan / kegalauan di wajahnya. Padahal kan katanya lagi
bertengkar sama Tiwi. Tapi kenapa dia terlihat baik-baik saja?
"Makasih ya udah mau datang, kirain lo gak bakalan
datang.." Kata Ryo.
"Apapun yang menyangkut sahabat gue, gak mungkin gue
abaikan, Yo" kataku, kemudian Ryo tersenyum, membuatku rasanya ingin
meleleh. Kekasih sahabatku ini memang benar-benar manarik.
"Langsung to the point aja, lo mau bicara soal apa? Ada
apa antara lo dengan Tiwi?? Dan kenapa lo gak mau Tiwi tau tentang pertemuan
kita hari ini?" Tanyaku.
"Duh Tania, lo itu kaku banget ya. Mending sekarang
kita makan dulu, gimana??" Ajak Ryo. Dan aku tak menolak, jam 7 malam,
emang waktunya makan malam sih.
Dan malam itu berakhir begitu saja, sementara itu Ryo gak
cerita apapun soal dia dan Tiwi. Kita cuma makan, terus main di TimeZone, ice
skating, dll.
Walaupun agak bingung, tapi jujur saja aku senang! Siapa sih
yang gak senang diajak main, makan, sama cowok secakep Ryo??
Ya ampun, sadar Tania! Dia kan pacar sahabat lo sendiri!!
Sejak pertemuan malam itu, aku dan Ryo jadi semakin ‘dekat’,
kami sering SMSan, teleponan, BBMan, dan semua itu tanpa diketahui oleh Tiwi.
Perlahan tapi pasti, kusadari aku mulai menyukai Ryo! Gak
seharusnya seperti ini. Ryo itu pcarnya Tiwi, sahabatku sejak kecil! Tapi hati
ini...
Hati gak bisa bohong.. Aku mencintai Ryo..
Tiwi,, maafkan aku..
***
3 bulan sudah aku menjalin hubungan diam-diam dengan Ryo
dibelakang Tiwi. Aku menikmati semua ini. Seperti yang dijanjikan Ryo, semua
akan baik-baik saja.
Sampai akhirnya saat malam valentine kemarin. Tiwi mulai
curiga ada sesuatu yang kusembunyikan darinya. Malam itu, di sebuah pesta yang
diadakan oleh salah satu teman kami, Ryo melakukan kesalahan yang fatal.
Ryo datang ke pesta tersebut bersama Tiwi, dan aku datang
sendiri. Saat di pesta, kita ketemu dan ngobrol seperti biasa. Dan saat ada
kesempatan, Ryo mulai nakal
Saat Tiwi lengah, Ryo diam-diam mengajakku ke tempat yang
agak sunyi di sela-sela pesta valentine tersebut. Dan betapa senangnya aku
ketika dia ngasih aku cokelat. Jujur aku senang banget. Ryo adalah cowok pertama
yang ngasih aku coklat di hari valentine. Ini membuatku semakin sulit untuk
melepaskannya.
Dan malam itu, Ryo menciumku. Mencium bibir ini. Itu adalah
ciuman pertamaku. Dan aku, bahagia…….
Saat aku dan Ryo sedang menikmati ciuman pertama kami,
betapa memalukan ternyata Tiwi melihat apa yang sedang kami lakukan. Tiwi
melihat hal indah yang kualami bersama kekasihnya itu.
"Nia?!", suara Tiwi terdengar parau. Aku dan Ryo
terdiam. Ryo menatap Tiwi dengan wajah cemas, takut, ya seperti maling yang
ketahuan sedang mencuri. Panik.
Tiwi menangis saat itu juga, aku bisa melihat airmatanya
menetes. Tapi saat Ryo ingin menghampirinya, aku malah mencegah! Seolah-olah
tak ingin Ryo pergi dariku.
Tiwi kaget saat melihatku menahan Ryo agar tetap berada di
dekatku.Kugenggam erat tangan Ryo. Dalam hati ini rasanya aku benar-benar Gila!
Aku sudah terlalu mencintai RYO!
Kusadari saat itu Tiwi terlihat benar-benar terpukul, ia
lagsung pergi begitu saja. Dan Ryo tak berkutik sedikitpun karena aku
menggenggam tangannya sangat erat.
Kusadari, aku benar-benar sudah jahat pada Tiwi. Namun mau
bagaimana lagi? Aku pun mencintai Ryo, aku tak mau kehilangan Ryo!
"Nia, lo kenapa sih?? Lo gak liat tadi itu Tiwi,,,"
"Udah biarin aja! Mungkin emang sudah saatnya dia tau
soal hubungan kita!" bentakku pada Ryo.
"apa?? Lo gila ya?” Ryo menatapku seolah-olah ingin
menerkamku. Aku tak tau apa yang ada dalam pikirannya.
Malam itu aku kacau.
"Yo, lo cinta kan sama gue!? Yaudahlah, biarin aja dia
tau. Dan gue mau lo putusin dia!" Ryo terlihat tak percaya dengan
kata-kataku tersebut.
Dan Ryo menuruti apa kataku. Ia tak mengejar Tiwi, ia tetap
berada di dekatku, kemudian memelukku. Malam itu juga, aku merasa Ryo adalah
milikku seutuhnya.
Malam itu berakhir begitu saja. Meskipun ada sedikit
perasaan bersalah pada Tiwi, tetap saja aku lebih merasa bahagia karena
akhirnya Ryo menjadi milikku seutuhnya.
Aku tau ini gila, aku tau ini tak wajar, aku tau aku salah.
Apa yang kulakukan pada Tiwi sudah benar-benar kelewatan. Tapi aku tak dapat
melawan hati ini. Aku mencintai Ryo!
***
Keesokkan harinya di sekolah, Tiwi gak masuk. Tak ada kabar
apapun dari Tiwi, dan aku mulai tak peduli dengannya. Yang ada di pikiranku
sekarang cuma 1, RYO!
Selama seminggu, Tiwi tak ada kabar. Aku tak peduli. Seisi
sekolah mulai bertanya-tanya padaku ada apa antara aku dan Tiwi, tapi tak
pernah kujawab.
Setalah beberapa minggu tanpa kabar, akhirnya aku mendapat
berita dari wali kelas kami bahwa Tiwi pindah sekolah.
Gila aja, padahal sebentar lagi UN!! Dia malah pindah
sekolah. Tapi ya, bodo amet lah, yang penting sekarang Ryo pacarku. Aku
bahagia….
Waktu berlalu begitu cepat. Ujian Nasional pun sudah
berlalu. Aku lulus, kami lulus. Dan hubunganku dengan Ryo masih baik-baik saja.
Meskipun beberapa hari terakhir ia terlihat sedikit aneh, seperti ada yang
disembunyikan. Namun aku tak begitu peduli karena menurutku yang penting dia
milikku, sampai detik ini dia masih pacarku….
Sampai suatu hari, tiba-tiba Tiwi datang ke rumahku.
Aku kaget melihatnya sudah ada di kamarku. Ia duduk di
ranjangku, mengenakan kaos oblong berwarna putih, tersenyum. Cantik… sahabatku
ini memang cantik.
Ah, apa aku masih pantas disebut sahabatnya?
Dan jujur saja, melihat Tiwi tersenyum, aku langsung merasa
bersalah! Tapi aku mencoba mengabaikan rasa bersalahku. Lgsung saja kutanyakan
padanya, mau apa dia datang ke rumahku.
"Tiwi? Apa kabar? Tiba-tiba ngilang, sekarang muncul
disini. Ada perlu apa?", tanyaku dengan sedikit canggung.
Tiwi masih tersenyum. "hai Nia. Gue kangen sama
lo.."
Kangen? Ya Tuhan, Tiwi Kangen sama aku? Tiwi kangen sama
orang yang sudah merusak hubungannya dengan Ryo???
Tiwi, lo itu ! Ahhhh aku benar2 merasa terpukul mendengar
ucapan Tiwi tersebut.
"Gue juga kangen sama lo, Wi..", air mataku ingin
menetes, akan menetes.. Yah ! Menetes sudah! Aku menangis di hadapan Tiwi yang
tersenyum?!
Tiwi langsung memelukku, dan airmataku pun tumpah dengan
seketika. "Maafin gue ya Nia, harusnya gue gak ngilang gitu aja.. "
.. Ucap Tiwi..
Aku kaget, ya ampun Tiwi, harusnya yg minta maaf kan Gue??!
"Wi, gue .. Gue bener2.."
"sudah, gak usah bahas soal itu, gue udah gak peduli
lagi kok"
Tiwi menatap mataku, lalu berkata lagi.. "Nia, malam
itu, sebenarnya gue bukan kaget melihat kenyataan bahwa Ryo selingkuh sama lo.
Mengenai Ryo, gue bisa paham. Cowok jaman sekarang mana ada yang bisa %100
setia. Apalagi kalau deket cewek cantik kaya lo..", aku terdiam mendengar
tiwi menuturkan kata-katanya.
"Waktu itu, yang bikin gue gak percaya, yang bikin gue
benar-benar kaget. Kenapa cewek itu harus lo?? Kenapa harus sahabat terbaik
gue???" aku terenyah, dadaku terasa sesak.
"Gue sempat berharap malam itu cuma mimpi. Gue berharap
semua itu gak pernah terjadi. Gue gak mau lo ngelakuin semua itu, gue gak mau
tania... lo itu sahabat terbaik gue. Sahabat terbaik yang pernah gue
miliki" intonasi Tiwi datar, suaranya terdengar miris namun tegar.
Aku menangis, airmataku kian menetes. Sekarang aku merasakan
penyesalan yang sedalam-dalamnya.. Tiwi sahabat terbaikku, tega aku
menyakitinya.. aku benar-benar jahat!
"Nia, kalo emang lo benar-benar cinta sama Ryo. Gue
rela kok. Apa sih yang gak buat sahabat terbaik?" Tiwi mulai meneteskan
airmata, sambil tetap tersenyum.
"Bagi gue, gak ada yang lebih penting daripada
kebahagiaan seorang sahabat. Meski lo tega nyakitin gue, tetap aja lo itu sosok
yang pernah mengindahkan hidup gue" lanjut Tiwi.
Spontan aku langsung memeluk Tiwi. "Wi, maafin
gue!!" Airmataku tumpah.
"lo gak perlu minta maaf, gue uda maaffin kok"
Tiwi tetap tersenyum dan mengusap airmata yang menetes di pipinya.
"Tapi kenapa waktu itu lo langsung pergi, terus ngilang
gitu aja, Wi?” tanyaku sedikit membentak.
"karena itu kebahagiaan Lo. Jawab jujur, lo senang kan
bisa memiliki Ryo seutuhnya?” pertanyaan ini membuatku rasanya ingin
membenturkan kepala ke tembok.
Ya Tuhan, Tiwi bahkan tau soal itu. Soal betapa aku senang
karena bisa memiliki Ryo seutuhnya. Rasanya aku benar-benar tak percaya bahwa
aku sudah sejahat itu pada Tiwi, Tiwi sahabatku sejak SD!
"Nia, skrg lo denger gue baik2.." Nia menatapku
serius.. "Sekarang lo temui Ryo di rumah orangtuanya, ada sesuatu yang
harus lo ketahui soal dia.." Lanjut Tiwi.. Aku jadi penasaran.
"Yaudah, kita pergi bareng ya Wi,, gue juga mau minta
supaya Ryo minta maaf sama lo.."
"sorry gue ga bisa..."
"loh knapa??"
"Udah, mending sekarang lo buruan mandi! Jangan sampai
telat. Pokoknya hari ini juga lo harus ke rumahnya Ryo!" Tiwi memaksaku,
dan aku pun berlalu ke kamar mandi. Aku penasaran, ada apa dengan Ryo?
Seusai mandi, Tiwi sudah tak ada di kamarku. Ahh !! Aku benar-benar
kesal.. Mana aku gak tau no hp barunya..
Setelah mengenakan pakaian, aku langsung keluar kamar. Dan
ketemu sama Mama yang sedang membaca majalah di ruang tamu.
"Ma, Tiwi udah balik ya?" Aku langsung nanya ke
Mama, tapi mama malah terlihat bingung... "Ma, jawab donk.. Tiwi
mana?"
Mama menatapku serius, "Tiwi temen kamu yang dari SD
itu?"
"iya ma, Tiwi sahabat aku yang itu… siapa lg?"
"Nia, dia kan udah gak ada...?"
Hah??!
"Gak ada gimana? Maksud Mama apaan sih?!"
"Nia, kamu lupa? Dia kan kecelekaan pesawat 2 hari
sebelum kamu Ujian Nasional. Waktu itu mama kan sudah bilang sama kamu?"
Ya ampun.. Aku lupa.. Sumpah aku gak ingat soal apa yang
barusan mama bilang.
"Ma, jadi Tiwi yang waktu itu mama bilang, itu adalah
Tiwi sahabat aku??" Aku panic.
Mama terlihat was-was..
"Gak, mama pasti bohong! Tadi Tiwi ada disini, Ma! Dia
bareng aku. Tadi aku sempat peluk dia, Ma!! Mama jangan main-main donk! Gak
lucu!" aku histeris, air mataku kembali menetes. Masih dalam keadaan tak
percaya.
Mama memelukku. Aku bingung.
Dulu memang sebelum UN mama pernah bilang ada salah satu
temanku yang meninggal karena kecelakaan pesawat, tapi aku tak sadar jika yang
di maksud mama saat itu adalah Tiwi. Mungkin karena saat itu aku terlalu sibuk
dengan Ryo. Hingga mengabaikan banyak hal…..
Kemudian kurasakan kepalaku pusing, canda tawa, senyum,
serta tangis Tiwi yang kulihat dikamar tadi, bahkan pelukkan Tiwi, semua terasa
terlalu nyata! Semua terbayang jelas dipikiranku!!
Jadi yang di kamarku tadi..
Air mataku lagi-lagi tumpah di pelukan mama...
Betapa bodohnya aku!! Semua gara-gara aku! Andai
perselingkuhan itu tak pernah terjadi.. Tiwi gak perlu pindah sekolah, ia gak
perlu naik pesawat keluar negri. Dan pastinya kecelakaan itu gak akan dia
alami!! Semua gara-gara aku !
Aku menyesal !! Sangat!!
Tiwi sekarang sudah tak ada!! Bodoh!
"Mama , aku benar-benar ngerasa bersalah sama
Tiwi!!", mama memelukku.
"Nia sayang, tapi apa benar tadi kamu bicara sama
Tiwi?"
"benar ma.. Tadi dia ada di kamar aku..." Isak
tangisku kian menjadi-jadi..
"Itu pasti... Hmmm.. Nia, apa dia menyampaikan pesan?
Atau sesuatu??" Tanya mama, aku pun ingat.. Tiwi memintaku untuk menemui
Ryo.
"Ma, aku harus pergi skrg...", aku melangkah
mendekati pintu, tapi kepalaku semakin pusing.. Tak lama kemudian aku tak
sadarkan diri....
****
Saat kubuka mata, aku sudah terbaring di ranjang rumah
sakit. Mama bilang aku tak sadarkan diri selama 2 hari. Aku memperhatikan
ruangan tempatku dirawat, dan kulihat sudah ada teman kuliahku disini, tanpa
Tiwi.
Tapi dimana Ryo?? Apa dia gak tau kalau aku masuk rumah
sakit? "Ma, Ryo mana?", tanyaku pada mama..
Mama menatapku sayu. Begitu juga dengan teman-temanku.
Mereka menatapku dengan tatapan tak tega. Ada apa lagi ini??
"Nia sayang, kamu yang sabar ya..." Mama
memelukku.
"Ada apa ma? Ini kenapa sih?? Ryo mana??!"
"Ryo sudah menikah dengan orang lain sayang.."
Jawab mama. Dan aku lagsung, tertawa.
"Hahahaaa! Mama apaan sih gak lucu".
Aku tertawa, tapi kenapa yang lain tidak.. ?
"Ma, ini becandakan? Gak mungkin Ryo nikah dengan orang
lain. Pacarnya itu aku, Ma!"
Mama terdiam, kemudian aku menatap ke arah teman-temanku.
"Tolong jelasin ke gue!! Ini bohong kan?! Ryo itu pacar gue!!" Aku
membentak mereka.
Mama memelukku lagi.. "Nia sayang, Ryo itu brengsek!!
Dia sudah menghamili anak gadis orang!! Mama bersyukur bukan kamu gadis yg
dihamili itu…" aku terdiam heran.
"Di hari kamu bertemu dengan Tiwi kemarin, Tiwi memnita
kmu untuk menemui Ryo di rumahnya, kan? Itu agar kamu bisa melihat lagsung
pernikahannya...", lanjut mama. "Tiwi mau tunjukkin ke kamu bahwa Ryo
itu bukan cowok baik-baik sayang",, aku menangis tak percarya.
"Mama ini bohongkan???" Airmataku menetes.
Aku bener-benar merasa bodoh!!
Inilah akhir dari pengkhianatanku!!
Persahabatanku hancur, Tiwi pergi untuk selamanya.. Dan Ryo
menikah sama orang lain? BODOH!!!!!!
‘Tiwi maaffin aku………..’
~the end~
baca cerpen lainnya disini ;)
sumpah, neh cerpen kayak gw bgd, tpi gk sampe meninggal temen gw .
BalasHapusserius? hehehehe... thanks udah baca ya :)
Hapuswaduhhh sedih smae nangis gan
BalasHapusduh cwok kok nangis? wkwkwkw
Hapustq uda baca yah ^^
ceritanyaa bagus bgt,, sediih...ikutan nangis :'(
BalasHapushehe.. thanks banget ya uda baca :')
Hapusmengharukan skali ....
BalasHapusrin pengen lho , curhat sm km trs di jadiin cerpen :)
rin follback twitter aku geh :)
ditunggu cerpen2nya :)
thanks uda baca ya ^^
Hapuskamu twitternya apa :) nanti aku followback....
indit_comel
Hapushahahahahahha,,, ayooo kpn nie cerpen barunya di buat lg??????
sukaaa skali :)
uda aku follow tuh ^^ konfirmasi yah :)
Hapusntar kalo ada bakal segera aku post ;)
sedih bgt tuh critanya.....jd sangkin sedihnya...tak sengaja air mata menetes....
BalasHapushehhee ciyus???
HapusMakasih uda baca yah :')
Wah, emang cerpen2mu bagus nie, follback gw donk...
BalasHapustq uda baca :) boleh.... Apanya nih yg mau di folback :p
HapusFollback twitterQ
Hapusa_lamurod
u,u bagus. Aku suka.
BalasHapusBoleh follback aku lewat twitter ga?
@FanNariza
Kenapa ga bikin novel? Tulisanmu bagus. Oh ya, sekedar info, mungkin kamu dah tau. Follow @divapress01 di situ ada lomba membuat novel jepang *kalau ga salah* sama novel fantasy. Ikut ya. Kuharap kau menang ^^
makasih infonya fana :D
Hapusnovel jepang aku gak ngerti gimana buatnya hehehehehe
mention aja ntar aku folback di twitter :)
Tq udah baca yah ^^
Gila keren bgt cerpen nya:(
BalasHapusGila keren bgt cerpen nya:(
BalasHapus